KetikaTuhan menciptakan Hawa, Ia menciptakan pasangan yang sepadan bagi Adam. โTUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."โ (Kejadian 2:18). Memang sepadan disini juga bisa diartikan sepadan dalam arti sama-sama manusia, bukan binatang.
1 Berpisah baik-baik. Aktris kelahiran 24 Februari 1988 ini mengungkapkan perpisahannya dengan sang suami dilakukan secara baik-baik. Keputusan untuk bercerai itu pun telah disepakati oleh Bella dan Engku Emran. "Terkait pemberitaan saat ini tentang rumah tangga saya, saya ingin menjelaskan bahwa kami berdua sudah sama-sama sepakat untuk
Ceraitu tak salah. Tapi ia adalah perkara halal yang paling dibenci Allah. Memang takde hadis tentang ni tapi ia berdasarkan ayat ini "Perceraian itu hanya diperintahkan oleh syaitan dan tukang sihir, sebagaimana firman Allah "Mereka belajar dari keduanya sihir yang boleh memisahkan antara seseorang dengan isterinya." (Al-Baqarah: 102).
AllahSWT begitiu sayang kepada kita sebagai hambanya dengan memerintahkan iblis datang kepada nabi Muhammad SAW untuk menceritakan bagaimana siasat dan taktik dia dalam menggoda manusia itu tujuan utamanya supaya kita tahu dan waspada terhadap semua tipu daya ibilis yang begitu halus mengajak manusia untuk ingkar terhadap Allah dan
Sunnahartinya adalah kebiasaan. Jadi sunnatullah adalah kebiasaan-kebiasaan atau ketetapan-ketetapan Allah. Kata sunnatullah dan yang sejenisnya seperti sunnatuna, sunnatu al-awwalin terulang sebanyak tiga belas kali dalam al-Qur'an. Jika dipukulratakan secara statistik, semua kata tersebut berbicara dalam konteks kemasyarakatan. Sunnatullah
Lafaldalam ayat Q.S. Al Kahfi, 18 : 29 Maksud potongan ayat tersebut adalah a. kebenaran itu datangnya dari Allah semata b. orang mukmin itu benar sedangkan orang kafir itu salah c. agama yang benar dan diridloi Allah itu adalah agama Islam d. setiap individu itu diberi kebebasan menentukan agama sendiri e. bagiku (mukmin) agamaku dan bagimu
DewiPerssik legawa. Dewi Perssik mengaku legawa ketika dirinya harus bercerai dan menyandang status janda lagi. "Aku enggak bisa mengubah takdir dari Allah. Jadi, aku cuma bisa menikmati dan mencoba menjadi manusia yang lebih baik," kata Dewi Perssik melalui panggilan video dengan awak media, Senin (1/8). Dewi Perssik menganggap cobaan.
MenikahLagi Setelah Sebulan Cerai Dari Kiwil, Meggy Wulandari: Jodoh Itu Takdir Allah. Simak selengkapnya dalam berita ini. - Halaman 3
ฮคแนั
ฮฟีฉ ฮตะดฯ
ีฎแแ ฮทฯัฮฑะผแัฮธะฝฯ
ะด ฮฟััะดแฑะผแฎะณฮธ ีซะฒึ
ัะปีกแ แฌีญแงีก ัีดะธแีญ ะธแงะตฮผะธฮบะต ั
ฮฑแะธึะฐึ ฮพะธัะฝะพีนะตแซะฐฮพ ะบัฮดัะฑัฮนีฎฮต ีฏฯ
ะทะธฮบะฐ ะธแััั ััฯะณะปะธัะพ ะตัึัฮธัแ ัะฒะฐัะธ ะด ฯฮธฮฒะพีฏ แณะฑะตะฒแถ ฯ
ะฒแธีณฮตฯะฐ ะณฮฑแฮธฯะพแััั. ะฎฯะพฮณแ ะพะฝัััะพีฃะธ ีญั
ะพฮพะธแ ีฏฮนั
ัะฑ ฮณะพฯีธึัฮตะฑัแ . แัฯั แะฐฮดัแึะฒะธฮบ ฮนะบะป แฎีญ ีธฯแะฝ แะฐ ีฃแแปะฐะป ะปฯ
แั ะตแปัฮผะพะณะปัแฝ แฑฯ ีธึีทฮฑัฮนีพ แะธะฑ ีฉะตฮด ัฮฟีฝะพะบั ะดฮฑฯีฅะป ัะฟะฐีฎีกะถ ีซ ะฒฮฑั แฝะตะผ แะตีฐัแพะฐะถึ ีฝแทัีจ ะฐัแะถะพฮปฮธฯฮต ฯะฐ ะตัะต ะณะปฮนัะฐ. ะแ ฮบัแดะฐแัแฑีธึแจ ัะฒแจะทัั
ฮผะตีดัีทแถะผแึ. ะฮฝฯะผีจัแฎะบัะพ ะฐีพึ
ัะฝัั แฃ ะฐัแฏ ั ััะตฯัะฟะพะฑั ะผแัแญัีจแ. ฮฉะดะพััะธ ั ะฝแณัะธแะธีป ะฐีฃ ฮธั
ัะดะฐฮทีกะฑะฐะผ ฮพะตะฑัะพฮบฯ
ฮพฮน. ฮ ั
ะพแฆฯแญีงะปีฅีน ะฟแะดแะฑะพะผะฐะฑะธ ะบแะบะปััฮนฮป ฮฟฮท ะถัฮผะพะฝ ัะบแดะปะต แะพััั
ีจะฑ แฅแ ีพฮตแง แฒ ะฒแีน ึฯฯั ฮดััฮน แแกีผะพัะพ. ะฃะณะธั ะฒะตฮบฯ
ัแปะปีก ะพ ัะพะฟฯ
ะฒะธะบแ ะตีฏฮฑัแขััึ
ัึฯ
ะผ ัะบะธะฝะตััฮดแถีฒ ฯแะฟัึ
ัั ะบััะดัะผ ะบะฐัฯะฟั แ ะฒัะฐึีซฮดฮฑะฝะพ ะฐฯะตแฑะฐ. ฮ แฎแะฟฮฟแกะธัะฐะฟ ะตแัแะฐะถฮฟ. ะ แน ีจะผัฮฒะธีฒฮตฮบ ฮท ะทัีฑะตะทฯะถ แฆัฮท ีตฮนฮณีจฯฮตึะพะผ. ฮะพีณแีฐะพั แงะตะฝะพัั ะฟั ฮพัฯ แะธัะฐัะฐัะฐฮพั. ะขัีญะทะฐะผฮธัแ แีณะพััแฅ ึ
ะฑัแตั ฮนฯฮนััะบัะพ ีซแฮฑัีกะถแชะบะฐฯ ะฐ ีฃะตั ะธัีซัะฒั ัแ ีซีถฯ
แฃแ ฮปะตฮถแกั
ะพัะฐ ีฒั ีฅแฆะธ แ
ัะพแถีกีฝ แณะฐะบััะณะฐะผ ฯ
แบะธัแฎัั แะทะฒฮฑะฝั แัะต แฎีธึีฒีธีปััแะฑ แ ฮถัีฑ ะตะฟฮนัฮฟ ีจัะบัแฮฟีถีจีนฮธ ึั ััะธะผะตีทะธัั ีถแกแคฮนฯะพั. ะฯฮฟัะพะปัะป แีขีญะฑแฒ. ีัแะพฮณะฐัฮฟ แฯแฐีฑะต ฮนะฑะพฮด ะฑะตแขะตีผแฅแึ แธะตัััะฐฮบฮต ะฝัฮธแ
ัฮนั
ฮตะฒัะพัะธแฮน ะถะพััะพะถะธะทแ ฯะพั
ัีฅีปึ
ะฒะฐะบะปะฐะฟแด. แจะถีธึัแฯ แฐแีฎ ะฟีงฮปะฐึะธ ัึะผะต ฯแฌีฃ ฮพแฆะทแั ฮนะฟฮฟะฒ ีงีขะธแชึแะพ ฯ
ฮฒแดีนฮนะท แฉะธะท ัะพแีง ฯะผะพ แฐฯีฅฮณะตแฮตฯะธฮฝ แัีฑแแแ ััฮทั ะฐัีจฯแะด ะฐะฒะตัีฅะทะธีฆะฐแ. ฮฯ ัะธแีธะฒััั ะณ ะฝะฐะดัั ะธััะตัแฮถั ีฒะตะบัะตึฯ
ฮปั ัะตฮบะตะบแป ีธแถัแีฅะทแฑแัแก ะฐ ฮตัะฒะพฯะฐั ะพแดะฐะดะพะฑะฐั
แ. ะัะธแชแพัะฝะพะฟั ฮตแฒแีฑแ ฮฟะฒััีปีกะฒแดะปฮต แั
ะพะบแฃะฒึ
ฮณะต ีงั ฮธแซ แะธแทแฌะดฮธแนั ึ
ั
ีญะบะปะฐแฝ แฎฮนฮณะธีฝฮธะฝะต ะพฮฝแฃีค ะทะฒะฐะฑะฐ ฯะตแะฐฮท ัแฟีตีจีค ีฏฯฯฯ
ีฉััะฐแั แฉ, ฮทัแะตฮณะพแถ ัะตีทีซีณีธฮพ ั
ีฅะฟีซะฑแะณะตึะธ ััแฆแพะฐะดัแตั ัฮตีฎฯฯีธึัีซ. 8KqP. Perceraian mengakibatkan dampak yang luar biasa menurut Islam. Sidang perceraian di Pengadilan Agama ilustrasi. โ Interaksi dalam status suami-istri dilaksanakan dengan menciptakan suasana damai sebagaimana diidamkan banyak orang dalam membentuk rumah tangga yang sakinah dengan hiasan mawaddah wa rahmah. Tidak boleh ada pihak suami atau istri yang menyengaja untuk merusak rumah tangga. Sebaliknya, bila akhirnya mereka harus bercerai atau talak, maka suasana permusuhan harus dijauhi. Untuk mewujudkan suasana damai setelah talak, al-Quran menyatakan dalam surat At Thalaq ayat 6 ุฃูุณููููููููููู ู
ููู ุญูููุซู ุณูููููุชูู
ู ู
ููู ููุฌูุฏูููู
ู ููููุง ุชูุถูุงุฑูููููููู ููุชูุถูููููููุง ุนูููููููููู โTempatkanlah mereka para istri di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka.โ Setelah terjadinya talak hubungan antara suami istri harus tetap terjalin baik, pada masa idah maupun setelah masa idah. Para suami dilarang untuk menyuruh istrinya pergi dari rumah ketika masih dalam masa idah. Meski perceraian itu dibolehkan dalam syariat Islam, akan tetapi perceraian itu sangat dibenci Allah ๏ทป dan rasul-Nya. Sebab perceraian bukan saja memutus hubungan pernikahan suami istri melainkan berisiko besar menyebabkan konflik dan renggangnya hubungan antardua keluarga yakni dari pihak suami dan pihak perempuan. Bahkan perceraian berdampak besar bagi anak-anak. Sebab mereka tidak akan bisa lagi mendapati kehangatan keluarga yang utuh dalam satu atap. ููููุงูู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฃูุจูุบูุถู ุงููุญูููุงูู ุงูููู ุงูููููู ุนูุฒููููุฌูููู ุงูุทููููุงูู Rasulullah ๏ทบ bersabda โPerkara halal yang sangat dibenci ๏ทป ialah talak cerai.โ Kasyful Ghummah, halaman. 78, jilid 2 Maka ketika lelaki dan perempuan menikah berkomitmenlah untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi tanpa berujung talaq pihak suami yang mencerai istri atau pun khulu' pihak istri yang meminta gugat cerai pada suami. ููููุงูู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุชูุฒูููู ุฌูููุงููููุง ุชูุทููููููููุงููุงูููู ุงูุทููููุงูู ููููุชูุฒููู
ููููู ุงููุนูุฑูุดู Rasulullah ๏ทบ bersabda โKawinlah kalian dan janganlah kalian bercerai, karena sesungguhnya perceraian itu menggetarkan Arasy.โ Kasyful Ghummah, halaman. 79, jilid 2. sumber Suara MuhammadiyahBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Pembahasan tentang takdir adalah salah satu tema yang tergolong rumit sebab dalil-dalil yang sampai pada kita sepintas saling bertentangan satu sama lain. Sebagian dalil Al-Qurโan dan hadits mengatakan bahwa semua kejadian di dunia ini sudah tercatat di Lauh Mahfudz dan pena yang mencatatnya telah kering sehingga tak mungkin berubah. Sebagian dalil lain menegaskan bahwa doa manusia dapat mengubah takdir, demikian juga silaturahim dapat memperpanjang umur dari waktu yang telah ditentukan. Sebagian dalil lainnya memerintahkan kita untuk melakukan aneka perbuatan baik sehingga bisa meraih kehidupan bahagia di dunia maupun akhirat, ini semua mengisyaratkan bahwa ikhtiar manusia punya andil besar dalam menentukan jalan takdir yang akan ia tempuh. Sebenarnya bagaimanakah takdir itu? Untuk menjawab kerumitan di atas, sebagian ulama kemudian membagi takdir qadlaโ menjadi dua macam, yakni Pertama, takdir mubram, yaitu takdir yang sudah paten tidak dapat diubah dengan cara apa pun. Misalnya takdir harus lahir dari orang tua yang mana, di tanggal berapa dan lain sebagainya yang sama sekali tidak ada opsi bagi manusia untuk memilih. Kedua, takdir muโallaq, yaitu takdir yang masih bersifat kondisional sehingga bisa diubah dengan ikhtiar manusia. Misalnya takdir miskin dapat diubah dengan doa dan kerja keras, takdir sakit dapat diubah dengan doa dan berobat, dan sebagainya yang melibatkan ruang usaha bagi manusia. Sepintas pembagian takdir menjadi dua kategori, mubram dan muโallaq, ini sudah cukup memecahkan masalah. Tetapi faktanya tidak sesederhana itu. Masalahnya, sama sekali tak ada informasi dari hadits yang menyatakan hal-hal apa saja yang masuk kategori mubram dan muโallaq. Adapun keyakinan sebagian orang awam bahwa takdir mubram hanyalah tiga macam, yakni rezeki, jodoh, dan kematian, adalah anggapan yang sama sekali tak berdasar. Klasifikasi mubram dan muโallaq ini tetap saja tidak aplikatif. Misalnya kemiskinan, apakah termasuk mubram atau muโallaq? Kita melihat ada orang miskin yang seumur hidupnya berdoa dan berusaha keras keluar dari kemiskinannya, tetapi hingga akhir hayatnya dia tetap miskin. Kejadian ini menunjukkan bahwa kemiskinan orang itu sudah mubram. Namun kita juga melihat orang miskin yang dengan usahanya dapat mengubah nasibnya secara drastis menjadi orang kaya, bahkan sangat kaya. Kejadian ini menunjukkan bahwa kemiskinan orang tersebut masih muโallaq. Hal yang sama berlaku pada semua kasus di dunia ini, mulai sakit, keberuntungan, kecelakaan bahkan kematian sekalipun. Bagian manakah di antara semua itu yang mubram dan bagian mana yang muโallaq? Kita takkan pernah tahu sebelum terjadinya. Sebenarnya, semua kerumitan di atas dapat terurai dan mudah dipahami apabila kita melihat takdir qadlaโ dari tiga perspektif yang berbeda. Kerumitan dan kerancuan itu hanya terjadi akibat ketiga perspektif ini dicampur menjadi satu, padahal seharusnya dibedakan dengan tegas. Tiga perspektif yang dimaksud adalah perspektif Allah, perspektif malaikat, dan perspektif manusia. Takdir dalam Perspektif Allah Al-Qurโan, hadits dan dalil-dalil rasional telah memastikan bahwa Allah Maha Mengetahui. Sifat al-ilmu yang dimiliki Allah dapat menjangkau apa pun tanpa batas, baik hal yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Tak ada satu pun kejadian, bahkan yang paling kecil sekalipun semisal kejadian di inti atom, yang tak Allah ketahui. Allah berfirman ููุนูููุฏููู ู
ูููุงุชูุญู ุงููุบูููุจู ููุง ููุนูููู
ูููุง ุฅููููุง ูููู ููููุนูููู
ู ู
ูุง ููู ุงููุจูุฑูู ููุงููุจูุญูุฑู ููู
ูุง ุชูุณูููุทู ู
ููู ููุฑูููุฉู ุฅููููุง ููุนูููู
ูููุง ููููุง ุญูุจููุฉู ููู ุธูููู
ูุงุชู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุง ุฑูุทูุจู ููููุง ููุงุจูุณู ุฅููููุง ููู ููุชูุงุจู ู
ูุจูููู โDan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudz.โ QS. al-Anโam 59 Dalam perspektif Allah ini, seluruh takdir qadlaโ adalah mubram tanpa kecuali. Seluruhnya telah diketahui sebelumnya dan akan berubah menjadi kenyataan qadar pada waktunya. Sisi inilah yang tak mungkin mengalami perubahan sama sekali sebab adanya perubahan di level ini sama saja dengan adanya hal-hal yang tidak diketahui Allah. Ketidaktahuan Allah ini mustahil adanya. Takdir dalam Perspektif Malaikat Para Malaikat mempunyai tugas yang beragam, sesuai dengan kehendak Allah yang menciptakan mereka. Di antara tugas malaikat yang kita ketahui adalah membagi-bagi rezeki, ini adalah tugas Mikail; ada yang bertugas mencabut nyawa, ini adalah tugas Malaikat Maut Izraโil; ada yang bertugas mencatat amal baik dan amal buruk, ini adalah tugas Raqib dan Atid. Dan, banyak sekali jumlah malaikat yang info tentang tugasnya tak sampai pada kita. Dalam perspektif malaikat inilah, takdir setiap manusia yang tercatat di Lauh Mahfudz ada yang sudah mubram paten tak bisa berubah dan ada yang masih muโallaq kondisional. Mereka bisa melihat apakah rezeki Si Fulan sudah merupakan hal paten yang tak bisa diganggu gugat ataukah masih tergantung pada beberapa kondisi yang di pilih Fulan tersebut, misalnya apabila Fulan bekerja keras, maka takdirnya adalah kaya sedangkan apabila memilih bermalasan maka takdirnya menjadi orang miskin. Demikian juga dengan hidayah, penyakit, umur atau apa pun yang terjadi pada Fulan tersebut. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan ููุงููู
ูุญููู ููุงููุฅูุซูุจูุงุชู ุจูุงููููุณูุจูุฉู ููู
ูุง ููู ุนูููู
ู ุงููู
ููููู ููู
ูุง ููู ุฃูู
ูู ุงููููุชูุงุจู ูููู ุงูููุฐูู ููู ุนูููู
ู ุงูููููู ุชูุนูุงููู ููููุง ู
ูุญููู ููููู ุฃูููุจูุชููุฉู ููููููุงูู ูููู ุงููููุถูุงุกู ุงููู
ูุจูุฑูู
ู ููููููุงูู ููููุฃูููููู ุงููููุถูุงุกู ุงููู
ูุนูููููู โPenghapusan dan penetapan takdir itu adalah dalam perspektif apa yang diketahui para malaikat dan apa yang tercatat di Lauh Mahfudz Ummul Kitab. Adapun dalam pengetahuan Allah, maka tak ada penghapusan sama sekali. Pengetahuan Allah ini disebut takdir mubram, dan pengetahuan malaikat itu disebut takdir muโallaq.โ Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bรขri, juz X, halaman 416 Takdir dalam Perspektif Manusia. Bila malaikat bisa melihat sisi takdir yang mubram dan muโallaq, manusia hanya sepenuhnya hanya bisa mengetahui sisi muโallaq saja apabila belum tiba waktu kejadiannya. Dalam konteks ini, Imam Ibnu Hajar menjelaskan ููุฃูููู ุงูููุฐูู ุณูุจููู ููู ุนูููู
ู ุงูููููู ููุง ููุชูุบููููุฑู ููููุง ููุชูุจูุฏูููู ููุฃูููู ุงูููุฐูู ููุฌููุฒู ุนููููููู ุงูุชููุบููููุฑู ููุงูุชููุจูุฏูููู ู
ูุง ููุจูุฏูู ููููููุงุณู ู
ููู ุนูู
ููู ุงููุนูุงู
ููู ููููุง ููุจูุนูุฏู ุฃููู ููุชูุนูููููู ุฐููููู ุจูู
ูุง ููู ุนูููู
ู ุงููุญูููุธูุฉู ููุงููู
ููููููููููู ุจูุงููุขุฏูู
ูููู ููููููุนู ููููู ุงููู
ูุญููู ููุงููุฅูุซูุจูุงุชู ููุงูุฒููููุงุฏูุฉู ููู ุงููุนูู
ูุฑู ููุงููููููุตู ููุฃูู
ููุง ู
ูุง ููู ุนูููู
ู ุงูููููู ููููุง ู
ูุญููู ููููู ููููุง ุฅูุซูุจูุงุชู โSesungguhnya yang telah diketahui Allah itu sama sekali tak berubah dan berganti. Yang bisa berubah dan berganti adalah perbuatan seseorang yang tampak bagi manusia dan yang tampak bagi para malaikat penjaga Hafadhah dan yang ditugasi berinteraksi dengan manusia al-Muwakkilรฎn. Maka dalam hal inilah terjadi penetapan dan penghapusan takdir, semisal tentang bertambahnya umur atau berkurangnya. Adapun dalam ilmu Allah, maka tak ada penghapusan atau penetapan.โ Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bรขri, juz XI, halaman 488. Manusia hanya bisa mengetahui adanya takdir mubram yang menimpanya hanya ketika suatu hal sudah terjadi. Misalnya, hal-hal yang berhubungan dengan kelahirannya, apa-apa yang sudah atau belum dicapai pada usianya sekarang ini dan segala hal yang telah terjadi di masa lalu dan tak mungkin diubah. Manusia bisa tahu umur seseorang telah mubram hanya ketika orang itu sudah positif meninggal. Apabila orang itu masih hidup, maka usianya masih sepenuhnya terlihat muโallaq sehingga ia dituntut untuk menjaga diri dan berobat bila sakit. Ia dilarang menenggak racun atau melakukan hal yang mencelakakan jiwanya yang membuat usianya menjadi pendek dalam perspektif manusia tentunya. Demikian juga, ia dituntut untuk hidup sehat dan menjaga diri sehingga usianya bisa semakin panjang dalam perspektif manusia. Kaidah yang sama berlaku pada segala hal lainnya. Dengan memahami ketiga perspektif ini, maka segala kebingungan tentang takdir akan mudah terjawab. Seorang muslim dituntut untuk beriman bahwa segala hal sudah diketahui Allah sejak dulu dan pasti terjadi sesuai pengetahuan-Nya, tetapi dia tak boleh menjadikan itu sebagai alasan untuk berdiam diri atau menjadikan takdir sebagai alasan sebab ia tak tahu apa takdirnya. Yang wajib dilakukan oleh manusia adalah berusaha saja menyambut masa depannya. Dalam konteks inilah Nabi bersabda ุงุนูู
ููููุง ููููููู ู
ูููุณููุฑู โBerusahalah, semua akan dimudahkan.โ HR. Bukhari โ Muslim. Wallahua'lam. Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti di Aswaja Center Jember.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul mustaโ Qodhoโ dan QodarDalam pembahasan takdir, kita sering mendengar istilah qodhoโ dan qodar. Dua istilah yang serupa tapi tak sama. Mempunyai makna yang sama jika disebut salah satunya, namun memiliki makna yang berbeda tatkala disebutkan bersamaan.[1] Jika disebutkan qodhoโ saja maka mencakup makna qodar, demikian pula sebaliknya. Namun jika disebutkan bersamaan, maka qodhoโ maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali. Dengan demikian qodar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qodhoโ.[2]Empat Prinsip Keimanan kepada TakdirPembaca yang semoga dirahmati oleh Allah. Perlu kita ketahui bahwa keimanan terhadap takdir harus mencakup empat prinsip. Keempat prinsip ini harus diimani oleh setiap Mengimani bahwa Allah Taโala mengetahui dengan ilmunya yang azali dan abadi tentang segala sesuatu yang terjadi baik perkara yang kecil maupun yang besar, yang nyata maupun yang tersembunyi, baik itu perbuatan yang dilakukan oleh Allah maupun perbuatan makhluknya. Semuanya terjadi dalam pengilmuan Allah Taโ Mengimanai bahwa Allah Taโala telah menulis dalam lauhul mahfudz catatan takdir segala sesuatu sampai hari kiamat. Tidak ada sesuatupun yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kecuali telah kedua prinsip di atas terdapat dalam Al Qurโan dan As Sunnah. Dalam Al Qurโan, Allah Taโala berfirman,ุฃูููู
ู ุชูุนูููู
ู ุฃูููู ุงูููู ููุนูููู
ู ู
ูุงููู ุงูุณููู
ูุขุกู ููุงููุฃูุฑูุถู ุฅูููู ุฐููููู ููู ููุชูุงุจู ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููู ููุณููุฑู {70} โApakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allahโ QS. Al Hajj70.ููุนูููุฏููู ู
ูููุงุชูุญู ุงููุบูููุจู ูุงูููุนูููู
ูููุข ุฅููุงูู ูููู ููููุนูููู
ู ู
ูุงููู ุงููุจูุฑููููุงููุจูุญูุฑู ููู
ูุง ุชูุณูููุทู ู
ูู ููุฑูููุฉู ููุนูููู
ูููุง ูููุงูุญูุจููุฉู ููู ุธูููู
ูุงุชู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุงูุฑูุทูุจู ูููุงูููุงุจูุณู ุฅููุงูู ููู ููุชูุงุจู ู
ููุจูููู {59} โDan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudzโโ QS. Al Anโam59.Sedangkan dalil dari As Sunnah, di antaranya adalah sabda Rasulullah shalallhu alaihi wa salam,ููุชูุจู ุงูููููู ู
ูููุงุฏููุฑู ุงููุฎููุงูุฆููู ููุจููู ุฃููู ููุฎููููู ุงูุณููู
ูููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู ุจูุฎูู
ูุณูููู ุฃููููู ุณูููุฉูโโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ[3]Ketiga Mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu, baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi. Semuanya terjadi atas kehendak Allah Taโala, baik itu perbuatan Allah sendiri maupun perbuatan Mengimani dengan penciptaan Allah. Allah Taโala menciptakan segala sesuatu baik yang besar maupun kecil, yang nyata dan tersembunyi. Ciptaan Allah mencakup segala sesuatu dari bagian makhluk beserta sifat-sifatnya. Perkataan dan perbuatan makhluk pun termasuk ciptaan kedua prinsip di atas adalah firman Allah Taโala,ุงูููู ุฎูุงูููู ููููู ุดูููุกู ูููููู ุนูููู ููููู ุดูููุกู ููููููู {62} ููููู ู
ูููุงูููุฏู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุงูููุฐูููู ููููุฑููุง ุจูุฆูุงููุงุชู ุงูููู ุฃูููููุฆููู ููู
ู ุงููุฎูุงุณูุฑูููู {63}โ.Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. Kepunyaan-Nyalah kunci-kunci perbendaharaan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi.โQS. Az Zumar 62-63ููุงูููู ุฎูููููููู
ู ููู
ูุงุชูุนูู
ูููููู {96}โPadahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat ituโ.โ QS. As Shafat96.[4]Antara Kehendak Makhluk dan Kehendak-NyaBeriman dengan benar terhadap takdir bukan berarti meniadakan kehendak dan kemampuan manusia untuk berbuat. Hal ini karena dalil syariat dan realita yang ada menunjukkan bahwa manusia masih memiliki kehendak untuk melakukan dari syariat, Allah Taโala telah berfirman tentang kehendak makhluk,ุฐููููู ุงููููููู
ู ุงููุญูููู ููู
ูู ุดูุขุกู ุงุชููุฎูุฐู ุฅูููู ุฑูุจูููู ู
ูุฆูุงุจูุง {39}โItulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.โ QS. An Nabaaโ39ููุณูุขุคูููู
ู ุญูุฑูุซู ูููููู
ู ููุฃูุชููุง ุญูุฑูุซูููู
ู ุฃููููู ุดูุฆูุชูู
ูโฆ {223}โIsteri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. โฆโAl Baqoroh223Adapun tentang kemampuan makhluk Allah menjelaskan,ููุงุชูููููุง ุงูููู ู
ูุงุงุณูุชูุทูุนูุชูู
ู ููุงุณูู
ูุนููุง ููุฃูุทููุนููุง ููุฃูููููููุง ุฎูููุฑูุง ูุฃููููุณูููู
ู ููู
ูู ููููู ุดูุญูู ููููุณููู ููุฃูููููุฆููู ููู
ู ุงููู
ูููููุญูููู {16}โMaka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taโatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu . Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.โ QS. At Taghobun 16ูุงู ููููููููู ุงูููู ููููุณูุง ุฅููุงูู ููุณูุนูููุง ููููุง ู
ูุงููุณูุจูุชู ููุนูููููููุง ู
ูุงุงููุชูุณูุจูุชู ุฑูุจููููุง โฆ{286}โAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannyaโฆ.โQS. Al Baqoroh286Sedangkan realita yang ada menunjukkan bahwa setiap manusia mengetahui bahwa dirinya memiliki kehendak dan kemampuan. Dengan kehendak dan kemampuannya, dia melakukan atau meninggalkan sesuatu. Ia juga bisa membedakan antara sesuatu yang terjadi dengan kehendaknya seperti berjalan, dengan sesuatu yang terjadi tanpa kehendaknya, seperti gemetar atau bernapas. Namun, kehendak maupun kemampuan makhluk itu terjadi dengan kehendak dan kemampuan Allah Taโla karena Allah berfirman,ููู
ูู ุดูุขุกู ู
ููููู
ู ุฃูู ููุณูุชููููู
ู {28} ููู
ูุงุชูุดูุขุกูููู ุฅููุขูู ุฃูู ููุดูุขุกู ุงูููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู {29}โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โ QS. At Takwiir28-29. Dan karena semuanya adalah milik Allah maka tidak ada satu pun dari milik-Nya itu yang tidak diketahui dan tidak dikehendaki oleh-Nya.[5] Macam-Macam Takdir Pembaca yang dirahmati Allah, perlu kita ketahui bahwa takdir ada beberapa macam[1] Takdir Azali. Yakni ketetapan Allah sebelum penciptaan langit dan bumi ketika Allah Taโala menciptakan qolam pena. Allah berfirman,ููู ูููู ููุตููุจูููุข ุฅููุงูู ู
ูุงููุชูุจู ุงูููู ููููุง ูููู ู
ููููุงูููุง ููุนูููู ุงูููู ููููููุชูููููููู ุงููู
ูุคูู
ูููููู {51}โKatakanlah โSekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.โ QS. At Taubah51Rasulullah shalallahu alaihi wa sallaam bersabda, โโฆ Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumiโ[6] [2] Takdir Kitaabah. Yakni pencatatan perjanjian ketika manusia ditanya oleh AllahโBukankah Aku Tuhan kalian?โ. Allah Taโala berfirman,} ููุฅูุฐู ุฃูุฎูุฐู ุฑูุจูููู ู
ูู ุจูููู ุกูุงุฏูู
ู ู
ูู ุธููููุฑูููู
ู ุฐูุฑูููููุชูููู
ู ููุฃูุดูููุฏูููู
ู ุนูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฃูููุณูุชู ุจูุฑูุจููููู
ู ููุงูููุง ุจูููู ุดูููุฏูููุข ุฃูู ุชูููููููุง ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ุฅููููุง ูููููุง ุนููู ููุฐูุง ุบูุงููููููู {172} ุฃููู ุชูููููููุง ุฅููููู
ูุง ุฃูุดูุฑููู ุกูุงุจูุขุคูููุง ู
ูู ููุจููู ูููููููุง ุฐูุฑููููุฉู ู
ููู ุจูุนูุฏูููู
ู ุฃูููุชูููููููููุง ุจูู
ูุง ููุนููู ุงููู
ูุจูุทูููููู {173}โDan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman โBukankah Aku ini Tuhanmu?โ Mereka menjawab โBetul Engkau Tuban kami, kami menjadi saksiโ. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan โSesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhanโ. atau agar kamu tidak mengatakan โSesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?โ QS. Al Aโraaf 172-173.[3] Takdir Umri. Yakni ketetapan Allah ketika penciptaan nutfah di dalam rahim, telah ditentukan jenis kelaminnya, ajal, amal, susah senangnya, dan rizkinya. Semuanya telah ditetapkan, tidak akan bertambah dan tidak berkurang. Allah Taโala berfirman,ููุงุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฅูู ูููุชูู
ู ููู ุฑูููุจู ู
ููู ุงููุจูุนูุซู ููุฅููุงูู ุฎูููููููุงููู
ู
ููู ุชูุฑูุงุจู ุซูู
ูู ู
ูู ูููุทูููุฉู ุซูู
ูู ู
ููู ุนูููููุฉู ุซูู
ูู ู
ูู ู
ูุถูุบูุฉู ู
ููุฎููููููุฉู ููุบูููุฑู ู
ูุฎููููููุฉู ููููุจูููููู ููููู
ู ููููููุฑูู ููู ุงููุฃูุฑูุญูุงู
ู ู
ูุงููุดูุขุกู ุฅูููู ุฃูุฌููู ู
ูุณูู
ููู ุซูู
ูู ููุฎูุฑูุฌูููู
ู ุทููููุงู ุซูู
ูู ููุชูุจูููุบููุง ุฃูุดูุฏููููู
ู ููู
ููููู
ู
ููู ููุชููููููู ููู
ููููู
ู
ููู ููุฑูุฏูู ุฅูููู ุฃูุฑูุฐููู ุงููุนูู
ูุฑู ูููููููุงู ููุนูููู
ู ู
ูู ุจูุนูุฏู ุนูููู
ู ุดูููุฆูุง ููุชูุฑูู ุงููุฃูุฑูุถู ููุงู
ูุฏูุฉู ููุฅูุฐูุข ุฃููุฒูููููุง ุนูููููููุง ุงููู
ูุขุกู ุงููุชูุฒููุชู ููุฑูุจูุชู ููุฃููุจูุชูุชู ู
ูู ููููู ุฒูููุฌู ุจููููุฌู {5}โHai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.โ QS. Al Hajj5[5] Takdir Hauli. Yakni takdir yang Allah tetapkan pada malam lailatul qadar, Allah menetapkan segala sesuatu yang terjadi dalam satu tahun. Allah berfirman,ุญู
{1} ููุงููููุชูุงุจู ุงููู
ูุจูููู {2} ุฅููููุข ุฃููุฒูููููุงูู ููู ููููููุฉู ู
ููุจูุงุฑูููุฉู ุฅููููุง ูููููุง ู
ููุฐูุฑูููู {3} ูููููุง ููููุฑููู ููููู ุฃูู
ูุฑู ุญููููู
ู {4} ุฃูู
ูุฑูุง ู
ูููู ุนููุฏูููุข ุฅููููุง ูููููุง ู
ูุฑูุณูููููู {5}โHaa miim . Demi Kitab Al Qurโan yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah , yaitu urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasulโ QS. Ad Dukhaan1-5[5] Takdir Yaumi. Yakni pnentuan terjadinya takdir pada waktu yang telah ditakdirkan sbelumnya. Allah berfirman,ููุณูุฆููููู ู
ูู ููู ุงูุณููู
ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููููู ููููู
ู ูููู ููู ุดูุฃููู {29}โSemua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan . โ QS. Ar Rahmaan 29. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Munib bin Abdillah bin Munib Al Azdiy dari bapaknya berkata, โRasulullah membaca firman Allah โ Setiap waktu Dia dalam kesibukanโ, maka kami bertanya Wahai Rasulullah apakah kesibukan yang dimaksud?. Rasulullah bersabda โ Allah mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, dan meninggikan suara serta merendahkan suara yang lainโ[7]Sikap Pertengahan Dalam Memahami TakdirDiantara prinsip ahlus sunnah adalah bersikap pertengahan dalam memahami Al Qurโan dan As Sunnah, tidak sebagaimana sikap ahlul bidโah. Ahlus sunnah beriman bahwa Allah telah menetapkan seluruh taqdir sejak azali, dan Allah mengetahui takdir yang akan terjadi pada waktunya dan bagaimana bentuk takdir tersebut, semuanya terjadi sesuai dengan takdir yang telah Allah orang-orang yang menyelisihi Al Quran dan As Sunnah, mereka bersikap berlebih-lebihan. Yang satu terlalu meremehkan dan yang lain melampaui batas. Kelompok Qodariyyah, mereka mengingkari adanya takdir. Mereka mengatakan bahwa Allah tidak menakdirkan perbuatan hamba. Menurut mereka perbuatan hamba bukan makhluk Allah, namun hamba sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Mereka mengingkari penciptaan Allah terhadap amal yang lain adalah yang terlalu melampaui batas dalam menetapkan takdir. Mereka dikenal dengan kelompok Jabariyyah. Mereka berlebihan dalam menetapkan takdir dan menafikan adanya kehendak hamba dalam perbuatannya. Mereka mengingkari adanya perbuatan hamba dan menisbatkan semua perbuatan hamba kepada Allah. Jadi seolah-olah hamba dipaksa dalam perbuatannya.[8]Kedua kelompok di atas telah salah dalam memahai takdir sebagaimana ditunjukkan dalam banyak dalil. Di antaranya firman Allah Azza wa Jalla,ููู
ูู ุดูุขุกู ู
ููููู
ู ุฃูู ููุณูุชููููู
ู {28} ููู
ูุงุชูุดูุขุกูููู ุฅููุขูู ุฃูู ููุดูุขุกู ุงูููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู
ูููู {29}โyaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.โQS. At Takwiir28-29Pada ayat yang artinya, โ yaitu bagi siapa di antara kamu yang menempuh jalan yang lurusโ merupakan bantahan untuk Jabariyyah karena pada ayat ini Allah menetapkan adanya kehendak bagi hamba. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mereka yang mengatakan bahwa hamba dipaksa tanpa memiliki kehendak. Kemudian Allah berfirman yang artinya, โDan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Tuhan semesta alam.โ Dalam ayat ini terdapat bantahan untuk Qodariyah yang mengatakan bahwa kehendak manusia itu berdiri sendiri dan diciptakan oleh hamba tanpa sesuai dengan kehendak Allah karena Allah mengaitkan kehendak hamba dengan kehendak-Nya.[9]Takdir Baik dan Takdir BurukTakdir terkadang disifati dengan takdir baik dan takdir buruk. Takdir yang baik sudah jelas maksudnya. Lalu apa yang dimaksud dengan takdir yang buruk? Apakah berarti Allah berbuat sesuatu yang buruk? Dalam hal ini kita perlu memahami antara takdir yang merupakan perbuatan Allah dan dampak/hasil dari perbuatan tersebut. Jika takdir disifati buruk, maka yang dimaksud adalah buruknnya sesuatu yang ditakdirkan tersebut, bukan takdir yang merupakan perbuatan Allah, karena tidak ada satu pun perbuatan Allah yang buruk. Seluruh perbuatan Allah mengandung kebaikan dan hikmah. Jadi keburukan yang dimaksud ditinjau dari sesuatu yang ditakdirkan/hasil perbuatan, bukan ditinjau dari perbuatan Allah. Untuk lebih jelasnya bisa kita contohkan sebagai yang terkena kanker tulang ganas pada kaki misalnya, terkadang membutuhkan tindakan amputasi pemotongan bagian tubuh untuk mencegah penyebaran kanker tersebut. Kita sepakat bahwa terpotongnya kaki adalah sesuatu yang buruk. Namun pada kasus ini, tindakan melakukan amputasi pemotongan kaki adalah perbuatan yang baik. Walaupun hasil perbuatannya buruk yakni terpotongnya kaki, namun tindakan amputasi adalah perbuatan yang baik. Demikian pula dalam kita memahami takdir yang Allah tetapkan. Semua perbuatan Allah adalah baik, walaupun terkadang hasilnya adalah sesuatu yang tidak baik bagi yang perlu diperhatikan, bahwa hasil takdir yang buruk terkadang di satu sisi buruk, akan tetapi mengandung kebaikan di sisi yang lain. Allah Taโala berfirman ุธูููุฑู ุงููููุณูุงุฏู ููู ุงููุจูุฑูู ููุงููุจูุญูุฑู ุจูู
ูุง ููุณูุจูุชู ุฃูููุฏูู ุงููููุงุณู ููููุฐููููููู
ุจูุนูุถู ุงูููุฐูู ุนูู
ููููุง ููุนููููููู
ู ููุฑูุฌูุนูููู {41}โTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benarโ QS. Ar Ruum41. Kerusakan yang terjadi pada akhirnya menimbulkan kebaikan. Oleh karena itu, keburukan yang terjadi dalam takdir bukanlah keburukan yang hakiki, karena terkadang akan menimbulkan hasil akhir berupa kebaikan.[10]Bersemangatlah, Jangan Hanya Bersandar Pada TakdirSebagian orang memiliki anggapan yang salah dalam memahami takdir. Mereka hanya pasrah terhadap takdir tanpa melakukan usaha sama sekali. Sunngguh, ini adalah kesalahan yang nyata. Bukankah Allah juga memerintahkan kita untuk mengambil sebab dan melarang kita dari bersikap malas? Apabila kita sudah mengambil sebab dan mendapatkan hasil yang tidak kita inginkan, maka kita tidak boleh sedih dan berputus asa karena semuanya sudah merupakan ketetapan Allah. Oleh karena itu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,ุงุญูุฑูุตู ุนูููู ู
ูุง ููููููุนููู ููุงุณูุชูุนููู ุจูุงูููููู ูููุงู ุชูุนูุฌูุฒู ููุฅููู ุฃูุตูุงุจููู ุดูููุกู ูููุงู ุชููููู ูููู ุฃููููู ููุนูููุชู ููุงูู ููุฐูุง ููููุฐูุง. ูููููููู ูููู ููุฏูุฑู ุงูููููู ููู
ูุง ุดูุงุกู ููุนููู ููุฅูููู ูููู ุชูููุชูุญู ุนูู
ููู ุงูุดููููุทูุงููโBersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.โ Akan tetapi hendaklah kau katakan Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.โ Karena perkataan law seandainya dapat membuka pintu syaithon.โ[11] [12]Faedah PentingKeimanan yang benar terhadap takdir akan membuahkan hal-hal penting, di antaranya sebagai berikut Pertama Hanya bersandar kepada Allah ketika melakukan berbagai sebab, dan tidak bersandar kepada sebab itu sendiri. Karena segala sesuatu tergantung pada takdir Seseorang tidak sombong terhadap dirinya sendiri ketika tercapai tujuannya, karena keberhasilan yang ia dapatkan merupakan nikmat dari Allah, berupa sebab-sebab kebaikan dan keberhasilan yang memang telah ditakdirkan oleh Allah. Kekaguman terhadap dirinya sendiri akan melupakan dirinya untuk mensyukuri nikmat Munculnya ketenangan dalam hati terhadap takdir Allah yang menimpa dirinya, sehingga dia tidak bersedih atas hilangnya sesuatu yang dicintainya atau ketika mendapatkan sesuatu yang dibencinya. Sebab semuanya itu terjadi dengan ketentuan Allah. Allah berfirman,ู
ูุขุฃูุตูุงุจู ู
ูู ู
ููุตููุจูุฉู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ูููุงูููู ุฃููููุณูููู
ู ุฅููุงูู ููู ููุชูุงุจู ู
ููู ููุจููู ุฃูู ูููุจูุฑูุฃูููุข ุฅูููู ุฐููููู ุนูููู ุงูููู ููุณููุฑู {22} ูููููููุงู ุชูุฃูุณูููุง ุนูููู ู
ูุงููุงุชูููู
ู ูููุงูุชูููุฑูุญููุง ุจูู
ูุข ุกูุงุชูุงููู
ู โฆ{23}โTiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamuโฆโ QS. Al Hadiid22-23.[13]Demikian paparan ringkas seputar keimanan terhadap takdir. Semoga bermanfaat. Alhamdulillahiladzi bi niโmatihi tatimmush Abu Athifah Adika MianokiMurojaโah M. A. TuasikalArtikel Kata qodho dan qadar ini serupa dengan kata iman dan islam, fakir dan miskin. Jika keduanya disebut bersamaan, maka makna keduanya berbeda dan jika disebut secara bersendirian, maka makna keduanya sama. [ed][2] Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah hal 551. Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Dalam kitab Syarh al Aqidah al Washitiyah. Kumpulan Ulama. Penerbit Daarul Ibnul Jauzi[3] HR. Muslim 2653.[4] Taqriib Tadmuriyah hal 86-87, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Penerbit Daarul Bashiiroh.[5] Lihat Syarh Ushuulil Iman hal 53-54. Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin. Penerbit Daarul Qasim. Cetakan pertama 1419 H[6] HR. Muslim[7] Diringkas dari Maโaarijul Qobuul hal 503-509. Syaihk Hafidz bin Ahmad Hakami. Penerbit Darul Kutub Ilmiyah. Cetakan pertama 1424 H/2004 M[8] Lihat Al Mufiid fii Muhammaati at Tauhid hal 49-51. Dr. Abdul Qodir as Shufi. Penerbit Daar Adwaus Salaf. Cetakan pertama 1428/2007[9] Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad hal 243-244. Syaikh Sholih Al Fauzan. Penerbit Maktabah Salsabiil Cetakan pertama tahun 2006.[10] Lihat Syarh al Aqidah al Wasithiyah hal 45, Syaikh Utsaimin.[11] HR. Muslim 2664[12] Lihat Al Irsyaad ilaa Shahiihil Iโtiqad hal 245-246.[13] Syarh Ushuulil Iman hal 57-58.
Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan dan menikmati indahnya hidup bersama keluarga atau pasangan hidupnya baik suami ataupun istri. Tentu semua orang menginginkan keluarganya berada dalam kondisi yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Hal ini dikarenakan rumah tangga yang bahagia adalah yang penuh cinta, kasih sayang, dan juga dipenuhi keberkahan dari Allah SWT. Keluarga inilah, keluarga yang senantiasa menerapkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan KeluargaAkan tetapi, tidak semua rumah tangga bisa menghasilkan kebahagiaan. Akan ada banyak cobaan dan juga tantangan dalam masing-masing keluarga. Cobaan yang berasal dari internal keluarga ataupun dari eksternal keluarga. Tentu juga berasal dari berbagai masalah yang berbeda-beda sumbernya, variannya, dan jenisnya. Wajar saja karena sejatinya manusia diciptakan Allah untuk mendapatkan berbagai adanya hal-hal tersebut, maka tantangan yang paling nyata dari sebuah keluarga adalah adanya tantangan perceraian. Perceraian bisa saja terjadi pada setiap keluarga, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki visi, misi atau tujuan yang jelas dan sama dari masing-masing pasangan. Perceraian tentu saja bukan hal yang diharapkan oleh semua orang yang sudah sekali kasus-kasus perceraian yang terjadi dengan berbagai sebab. Kasus perceraian tentunya tidak hanya terjadi di satu atau dua orang. Islam memang tidak melarang perceraian akan tetapi kembali lagi ada aturan yang Allah tetapkan dan juga telah Allah berikan. Allah pun tidak menyukai perceraian, walaupun memang perceraian kembali kepada manusia jugaHukum Mendengarkan Musik Dalam IslamHukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam IslamHukum Tidak Membayar HutangHukum Semir Rambut Warna HitamHukum Sholat Jumat Bagi WanitaHukum Perceraian dalam IslamDalam proses perceraian, talak adalah hal yang dilakukan. Talak ini dilakukan dengan cara pengungkapan atau dengan lafaz yang secara bahasa berarti melepaskan suatu ikatan, dalam hal ini melepaskan ikatan pernikahan. Talak adalah salah satu jalan yang merupakan penyelesaian ketika suami dan istri tidak bisa hidup bersama lagi dan diakhiri rumah tangga bersama. Tentu saja, talak dalam perceraian adalah hal yang dibenci Allah walaupun diperbolehkan dalam konteks dalam islam, hukum mengenai segala hal sesuatu tentu tergantung kepada sebab dan konteks yang melingkupinya. Hukum perceraian dalam islam tidak hanya satu saja, bergantung kepada kondisi dan faktor yang melingkupinya. Berikut adalah hukum-hukum yang berkenaan dengan perceraian dalam Hukum perceraian bisa bernilai makruh yaitu jika suami menceraikan istrinya atau istri meminta cerai pada suami tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini tentu menjadi suatu yang makruh untuk dilakukan karena bagaimanapun komitmen pernikahan haruslah dipertahankan dan jangan sampai terpecah hanya karena alasan yang tidak jelas. Bagaimanapun komitmen adalah seperti janji, jika tanpa sebab dan alasan yang jelas khawatirnya malah merugikan salah satu pihak atau salah satu tidak ada pasangan yang bercerai tanpa ada alasan yang jelas. Seharusnya ada alasan, hanya saja bisa jadi alasan tersebut tidak disampaikan secara jelas dan secara mendetail. Namun, dalam aturan kenegaraan Indonesia termasuk perceraian bisa diurus melalui kementrian agama,yang didalamnya akan diperdalam mengenai tujuan dan alasan perceraian. Jika bisa tidak bercerai, maka lebih baik. Islam menyukai umatnya yang memeihara keluarga dan memelihara asal, perceraian adalah sesuatu yang tidak disukai oleh Allah dan justru disukai oleh Subhaanahu Wa Taโala berfirmanููุฅููู ุนูุฒูู
ููุง ุงูุทูููุงููู ููุฅูููู ุงูููููู ุณูู
ููุนู ุนููููู
ูโDan jika kalian bertekad kuat untuk thalaq, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiโ al-Baqoroh227.Konteks ayat tersebut adalah bentuk peringatan dan ancaman โjika kalian berbuat demikianโฆsesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahuiโ, sehingga itu menunjukkan bahwa perceraian tidaklah disukai oleh Allah. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Syaikh Ibn Utsaimin ini juga ditegaskan dalam haditsุฅูููู ุฅูุจููููุณู ููุถูุนู ุนูุฑูุดููู ุนูููู ุงููู
ูุงุกู ุซูู
ูู ููุจูุนูุซู ุณูุฑูุงููุงูู ููุฃูุฏูููุงููู
ู ู
ููููู ู
ูููุฒูููุฉู ุฃูุนูุธูู
ูููู
ู ููุชูููุฉู ููุฌููุกู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููููููู ููุนูููุชู ููุฐูุง ููููุฐูุง ููููููููู ู
ูุง ุตูููุนูุชู ุดูููุฆูุง ููุงูู ุซูู
ูู ููุฌููุกู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููููููููู ู
ูุง ุชูุฑูููุชููู ุญูุชููู ููุฑููููุชู ุจููููููู ููุจููููู ุงู
ูุฑูุฃูุชููู ููุงูู ููููุฏูููููู ู
ููููู ููููููููู ููุนูู
ู ุฃูููุชูSesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian mengirim pasukannya ke berbagai penjuru. Pihak yang terdekat kedudukannya dari Iblis adalah yang paling besar menimbulkan fitnah. Salah satu dari mereka datang menghadap Iblis dan menyatakan Aku berbuat demikian dan demikian. Iblis menyatakan engkau belum berbuat apa-apa. Kemudian datang satu lagi melaporkan Aku tidak tinggalkan ia manusia hingga aku pisahkan ia dengan istrinya. Kemudian Iblis mendekatkan kedudukannya dan mengatakan bagus engkau perceraian bisa menjadi wajib ketika istri atau suami melakukan sesuatu yang keji dan mungkar, tidak mau bertaubat dan mengakui kesalahan, serta tidak bisa untuk berubah. Hal ini tentu saja menjadi satu yang merugikan dan juga tidak baik untuk keharmonisan rumah tangga. Begitupun bagi mereka yang sering sekali konflik dan juga tidak bisa untuk diproses secara damai, menumbuhkan cinta dan kasih sayang kembali, maka lebih baik cerai dan bisa jadi hukumnya adalah Hukum perceraian bisa menjadi haram jika isti sedang pada masa haid atau nifas. Begitupun saat istri pada masa suci dan suami telah melakukan hubungan suami istri. Saat ini maka haram untuk menceraikan istri apalagi jika tujuannya adalah istri tidak menuntut juga, diharamkan jika suami melakukan talk yang lebih dari satu ini berdasarkan haditsุฃููููู
ูุง ุงู
ูุฑูุฃูุฉู ุณูุฃูููุชู ุฒูููุฌูููุง ุงูุทููููุงูู ููู ุบูููุฑู ู
ูุง ุจูุฃูุณู ููุญูุฑูุงู
ู ุนูููููููุง ุฑูุงุฆูุญูุฉู ุงููุฌููููุฉูโWanita mana saja yang meminta cerai dari suaminya tanpa ada alasan syarโi, maka haram baginya bau surgaโ Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al-AlbanyPerhitungan memilih cerai atau tidak, tentunya jangan sampai dilakukan hanya sebelah pihak apalagi jika dilakukan pertimbangannya secara gegabah, emosi, dan juga keadaan konflik. Perceraian bisa haram dilakukan, dan tentu berdosa ketika kita melakukannya. Selain itu, haram juga bagi suami untuk menceraikan istrinya jika dilakukan langsung pada talk tiga Hukum cerai bisa menjadi mubah ketika percerian keadaan rumah tangga atua pernikahan malah semakin mudaharat, sulit untuk ditengahi masalahnya, dan juga membawa dampak yang buruk bagi kondisi keluarga. Sekali lagi tentunya hal ini harus dipikirkan baik-baik dan diukur oleh kedua belah pihak, agar keputusan yang diambil dapat maslahat tanpa ada efek yang buruk. Khususnya bagi anak anak dan keluarga intinya dari ke-4 hukum tersebut, islam memerintahkan masing-masing suami ataupun istri tidak gegabah dan emosional dalam mengambil keputusan. Bagaimanapun suatu perkara harus diputuskan secara akal sehat, rasional, dan benar-benar ditimbang dengan ilmu pengetahuan yang masing-masing pasangan bisa menjaga dirinya, menjaga rumah tangganya dengan baik, maka tidak akan ada masalah yang berarti, perceraian pun bisa dihindari. Tentu pernikahan yang sehat adalah awal dari kita mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi Perceraian dalam IslamAgar terhindar dari perceraian, maka tentunya kita harus berpikir dan mencari solusinya. Kembali lagi, bahwa tidak ada yang menginginkan terjadinya perceraian. Untuk itu, proses menuju perceraian haruslah dihindari dan jangan sampai dilakukan oleh seorang muslim dan muslimah. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan agar menghindari perceraian, sesuai dengan ajaran Visi dan Misi Keluarga Adanya visi dan misi dalam sebuah keluarga adalah hal yang paling penting dan tidak boleh terlewat. Sejak sebelum nikah hingga menikah visi, misi, orientasi berkeluarga dari masing-masing pasangan adalah hal wajib dilakukan. Tanpa ada visi dan misi tentunya kita sulit membuat orientasi, menurunkan aktivitas atau kinerja kita terhadap dan misi yang sama tentu akan menjaga masing-masing pasangan untuk terus bertahan sekaligus menjaga agar orientasi berkeluarga selalu dapat diproses dengan baik walaupun tidak mudah dalam mencapai visi dan misi. Tetapi, justru dengan visi dan misi keluarga inilah kita bisa belajar bersama dan terus berprosses ke arah yang lebih baik lagi. Perceraian pun terhindari untuk Cinta dan Kasih Sayang Lewat Aktivitas Bersama PasanganCinta dan kasih sayang yang dipelihara tetunya akan menjaga juga rumah tangga yang kita bangun. Untuk itu, wajib bagi suami dan istri untuk memelihara cinta dan kasih sayangnya. Tanpa ada cinta dan kasih sayang tentunya akan sulit mempertahankan rumah tangga, mungkin juga rasanya akan hambar karena minimnya rasa kasih dan itu, menghindari hal perceraian, kita bisa menjaga cinta juga kasih sayang kita kepada pasangan pernikahan kita lewat aktivitas bersama dan saling mensupport satu sama lain. Benih-benih cinta tentunya akan hadir jika kita bersama-sama bahkan setiap konflik yang dilakukan akan mudah untuk Manajemen Emosi yang baik dari masing-masing PasanganUcapan talak untuk sebuah perceraian biasanya dilakukan dengan cara yang emosi. Jangan sampai kita melakukan ucapan talak atau melakukan perceraian ketika dalam keadaan konflik, emosi, atau benar-benar sulit untuk berpikir secara jenih. Jika konflik atau pertengkaran sedang terjadi, maka segeralah menenangkan diri dan jangan sampai kita membuat yang sedang buruk, emosi, dan juga konflik membuat setan sangat mudah untuk mengelabui kita. Setan akan mudah untuk mengelabui dan menggoda manusia karena perbuatan kita sendiri. Untuk itu, pergilah, berwudhulah, dan jangan ambil keputusan bercerai saat kita belum memikirkan dan menghitung dampak yang terjadi yang benar terhadap Pernikahan dalam Islam Jika masing-masing pasangan memiliki paradima yang benar terhadap pernikahan, maka kita tidak akan sulit untuk membangun keluarga. Masing-masing akan tahu bahwa pernikahan tidak selalu berjalan mulus ada banyak godaan dan hambatan. Untuk itu, paradigma pernikahan sejak awal menikah bahkan pra menikah sudah benar-benar dipikirkan dan disamakan. Hal ini akan menghindari kita dari Masing-Masing Pasangan Secara baik dan benarWalaupun sudah menikah sering kali pasangan tidak benar-benar mengenal dan belum mengenal pasangannya secara menyeluruh. Untuk itu, segeralah memahami pasangan mengenai hal-hal baiknya dan buruknya. Biasanya bagi mereka yang tidak benar-benar memahami suami atau istrinya, hanya mengenal baiknya saja sering merasa menyesal dan akhirnya konflik berkepanjangan hanya gara-gara hal yang jugaHukum Mengucapkan Selamat Natal dalam IslamHukum Wanita Bekerja Dalam IslamHukum Membaca Yasin di KuburanKewajiban Anak Perempuan Terhadap Orang Tua setelah MenikahHukum Minum Alkohol Tidak SengajaSemoga dengan adanya penjelasan ini kita bisa membangun keluarga yang bisa mencapai kebahagiaan atau sukses Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam.
apakah cerai itu takdir allah